BAZAR AMAL
( Metode alternatif pembelajaran guru kreatif)
Oleh : Ustadzah Nur
Inikah wajah generasi muda kita ? Komnas Perlindungan Anak (KPA) 2007 ataupun BKKBN (2010) memuat bahwa separuh remaja perempuan lajang wilayah JABOTABEK kehilangan keperawanan bahkan hamil di luar nikah akibat sex bebas. Tegas lagi KPA merinci hasil surveinya di 33 provinsi pada juni 2008 yang menghasilkan temuan mengejutkan berupa 97 % remaja SMP dan SMA pernah menonton film porno, 93.7% remaja SMP dan SMA pernah ciuman, oral sex. 62.7%remaja SMP tak perawan dan 21.2% siswa SMU Pernah aborsi. Tak hanya itu, kita pun dihadapkan pada kasus kekerasan, narkoba, HIV, dll.
Sungguh sangat disayangkan ketika ditahui bahwa kejadian ini terjadi pada rentang usia sekolah, usia produktif di mana otak bekerja secara maksimal dalam pengawasan orang tua sekaligus pendampingan guru. Dalam UU RI No 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen dijelaskan bahwa Pembangunan nasional dalam bidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia indonesia yang beriman, beraqwa dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur dan beradab berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Jika membandingkan antara fakta dan idealita di atas maka akan timbul pertanyaan .Sudahkah amanat UUD 1945 terlaksana? Adakah yang salah dengan sistem pendidikan kita saat ini? Sudah layakkah tenaga pendidik kita mendapatkan predikat (profesional) dan bagaimanakah seharusya bentuk kreatifitas seorang guru dalam mengembangkan karakter positif anak bangsa ?
Sudah bukan saatnya lagi bagi kita jika harus mencari siapa yang salah dalam hal ini. Tetapi bagaimana upaya kita mengatasi keadaan agar tidak lebih parah lagi. Dalam Hadist disebutkan bahwa “ Orang yang paling dicintai Allah Ta’ala adalah orang yang paling bermanfaat bagi Orang lain…”(HR Thabrani). Hadist lain juga menyebutkan “Perumpamaan seorang mukmin adalah seperti sebatang pohon kurma. Apapun yang kamu ambil darinya akan memberikan manfaat kepadamu” (Ath –Thabrani dari Umar ra). Berangkat dari teladan Rasulullah tersebut pendidik senantiasa terpanggil untuk terus bergerak dan mengadakan perubahan dalam sistem pendidikan mulai dari tingkatan rendah dan dari lingkungan sekolah .
SDIT muncul dengan konsep pembelajaran alam yang berpondasi pada pengamalan Al-Quran dan Hadist sebagai upaya membangun karakter generasi selanjutnya. Mata pelajaran disampaikan dengan model tematik dengan tidak meninggalkan unsur penanaman akidah dan akhlak di dalamnya..Sebagai contoh KD (Kompetensi Dasar) untuk mata pelajaran MTK adalah siswa menguasai penjumlahan dan pengurangan, Bhs Indonesia siswa mampu menceritakan dan menuliskan pengalaman menarik, PKN siswa mampu mewujudkan sikap kerukunan . Semua mapel tersebut di sampaikan dalam sebuah tema yang menarik kemudian disisipi pembelajaran akidah untuk membentuk karakter positif siswa yang berasal dari Al-Qur’an ataupun Hadist.
Tema diambil dari keadaan sekitar yang memungkinkan keterlibatan langsung siswa di dalamnya. Pada satu kasus, seorang wali SDIT mengalami kesulitan untuk membayar spp putranya. Hal ini menggugah sikap simpati siswa dan guru untuk membantu meringankan bebanya. Rasulullah bersabda “ Seorang muslim merasa lemah jika sendirian, dan merasa kuat bila bersama saudaranya”(HR: Ibnu Abi Dunya). Jadi yang dibutuhkan dalam kasus ini adalah upaya kerjasama. Berbekal hal tersebut langkah dimulai dengan menetapkan tema, bentuk kegiatan dan mendisain teknik pelaksanaannya.
Tema jelas, ” membantu siswa kesulitan membayar SPP ”. Salah satu bentuk kegiatan yang memungkinkan dapat memuat capaian KD semua mapel adalah Bazar. Disain pelaksanan sbb:
1. Siswa diberi edaran untuk membuat makanan dan di jual di sekolah pada satu akhir pekan, orangtua di harap kerjasamanya untuk turut serta membantu membuat makanan, mendampingi dan mengunjungi anak dalam bazar yang di selenggarakan.
2. Siswa diberi tahu bahwa hasil penjualan akan digunakan untuk membantu kesulitan sahabatnya.
3. Mengadakan publikasi tentang bazar pada lingkungan sekitar untuk meminta dukungan
4. Aturan teransaksi : 1.Kata kunci salam dalam setiap pertemuan, 2.Keharusan interaksi tawar menawar dengan sopan, 3.Sikap jujur dalam menjelaskan barang dagangan, 4.Perhitungan mandiri siswa terhadap semua barang daganganya, 5.Kemurahan kata maaf dan terimakasih serta 6.Salam pada akhir transaksi.
Dari kegiatan tersebut di harapkan kedekatan antara orang tua anak ,sesama wali dan antar siswa dapat terwujud.Karakter positif siswa mulai terbangun lewat pembiasaan sikap positif dalam setiap kegiatan di sekolah. Siswa mampu mencapai capaian berupa penguasaan teknik penjumlahan dan pengurangan lewat transaksi yang di lakukan, dapat memaknai arti kerukunan dengan saling berbagi dan menolong kesulitan sesama yang kemudian dapat diuraikan dalam sebuah tulisan sebagai bagian dari pengalaman menariknya. (Jelas semua ini tidak akan terlaksana tanpa peran aktif dan keterlibatan orang tua di dalamnya)
Demikianlah salah satu konsep kreatifitas dalam dunia pembelajaran yang memuat indahnya islam sebagai rahmatan lil alamin. Bazar amal dapat dijadikan alternatif pembelajaran untuk guru kreatif dalam menyampaikan mata pelajaran dengan sisipan penanaman akidah dan akhlak sebagai pondasi karakter siswa. Ragam kegiatan yang disajikan memacu adrenalin mereka untuk terus bereksplorasi tanpa mengabaikan unsur kopetensi ilmu dunia yang juga harus didapatnya.
Guru yang KREATIF, lebih dimaknai sebagai sosok orang yang mampu melihat peluang lewat keaadaan yang biasanya diartikan sebagian orang sebagai kesulitan. Menciptakan situasi pembelajaran yang menantang hingga tak ada ruang bagi siswa tertarik ataupun tertantang dengan hal-hal yang negatif. Dan yang terakhir kemampuan untuk menyentuh hati mereka dengan doa, dan cinta yang diajarkan agamanya terlebih dahulu sebelum ilmu dunia.
Daftar pustaka:
1. http.//www.kickandy.com/theshow/1/1/2026/red/ANCAMAN-SEKS-BEBAS-DI-KALANGAN-REMAJA.html/245,Diunduh pada Rabu 01/11/2011
2. http:// groups.yahoo.com//group/sd-Islam/message/30317 (http:// .lip4.bkkbn.go.id) Di unduh pada Rabu 01/01/2011
3. Nursyam,Fakhrudin (2006) Syarah Lengkap Arba’in Tarbawiyah Refleksi 40 Hadist Muwashofat Tarbiyah, Solo:Bina Insani
4. Yamin,Martinis (2006). Sertifikasi Profesi Keguruan Di Indonesia.,Jakarta : Gaung Persada Press
Menuju Generasi Beriman..Berilmu..dan Beramal " Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar". (QS. 4:9).
Labels
- Aktivitas Siswa (27)
- Aktivitas Ustadz-ustadzah (3)
- Artikel Ustadz -Ustadzah (18)
- Character Education (7)
- Hikmah (14)
- Info PSB (4)
- Parenting School (18)
- Productive Muslim (6)
- Profile Lembaga (6)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment