Wednesday, November 16, 2011

Belajar Reptilia- SDIT Anak Sholeh Sedayu

Pada tanggal 14 November 2011 diadakan pengenalan binatang reptilia untuk siswa dan siswi SDIT Anak Sholeh. Hari itu, kakak-kakak dari Oxy Reptile community berkunjung ke SDIT Anak Sholeh Sedayu dengan membawa Ular dan Biawak. Kakak-kakak dari Oxy Reptile dipimpin oleh Mas Usman.

Ustadzah Tiva memberanikan diri untuk membawa ular....meski awalnya takut....tapi akhirnya....berani juga...apalagi anak2 kelas 1 juga berani.


Ustadz Huda...juga mencoba untuk berakrab ria dengan ular welang..., hi..hi..., ularnya betah lho digendong ustadz Huda...


ustadz Anton...Mas Farros...Mas Rafif...Mas Julung...Mas Dicky juga bercanda ria...sambil menggendong ular. Subhanallah...mas farros..seneng banget membawa ular. Padahal hari itu, hari pertama Mas farros masuk sekolah.

Mbak Enaya...asyik..bermain-main dengan ular welang juga


..., Alhamdulillah hampir semua anak kelas 1 SDIT Anak Sholeh Sedayu berani untuk memegang..., menggendong,.., mengangkat beramai-ramai....ular yang dibawa kakak-kakak dari Oxy community....

Monday, November 14, 2011

Metode alternatif pembelajaran guru kreatif SDIT Anak Sholeh Sedayu

BAZAR AMAL
( Metode alternatif pembelajaran guru kreatif)

Oleh : Ustadzah Nur

Inikah wajah generasi muda kita ? Komnas Perlindungan Anak (KPA) 2007 ataupun BKKBN (2010) memuat bahwa separuh remaja perempuan lajang wilayah JABOTABEK kehilangan keperawanan bahkan hamil di luar nikah akibat sex bebas. Tegas lagi KPA merinci hasil surveinya di 33 provinsi pada juni 2008 yang menghasilkan temuan mengejutkan berupa 97 % remaja SMP dan SMA pernah menonton film porno, 93.7% remaja SMP dan SMA pernah ciuman, oral sex. 62.7%remaja SMP tak perawan dan 21.2% siswa SMU Pernah aborsi. Tak hanya itu, kita pun dihadapkan pada kasus kekerasan, narkoba, HIV, dll.


Sungguh sangat disayangkan ketika ditahui bahwa kejadian ini terjadi pada rentang usia sekolah, usia produktif di mana otak bekerja secara maksimal dalam pengawasan orang tua sekaligus pendampingan guru. Dalam UU RI No 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen dijelaskan bahwa Pembangunan nasional dalam bidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia indonesia yang beriman, beraqwa dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur dan beradab berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Jika membandingkan antara fakta dan idealita di atas maka akan timbul pertanyaan .Sudahkah amanat UUD 1945 terlaksana? Adakah yang salah dengan sistem pendidikan kita saat ini? Sudah layakkah tenaga pendidik kita mendapatkan predikat (profesional) dan bagaimanakah seharusya bentuk kreatifitas seorang guru dalam mengembangkan karakter positif anak bangsa ?


Sudah bukan saatnya lagi bagi kita jika harus mencari siapa yang salah dalam hal ini. Tetapi bagaimana upaya kita mengatasi keadaan agar tidak lebih parah lagi. Dalam Hadist disebutkan bahwa “ Orang yang paling dicintai Allah Ta’ala adalah orang yang paling bermanfaat bagi Orang lain…”(HR Thabrani). Hadist lain juga menyebutkan “Perumpamaan seorang mukmin adalah seperti sebatang pohon kurma. Apapun yang kamu ambil darinya akan memberikan manfaat kepadamu” (Ath –Thabrani dari Umar ra). Berangkat dari teladan Rasulullah tersebut pendidik senantiasa terpanggil untuk terus bergerak dan mengadakan perubahan dalam sistem pendidikan mulai dari tingkatan rendah dan dari lingkungan sekolah .


SDIT muncul dengan konsep pembelajaran alam yang berpondasi pada pengamalan Al-Quran dan Hadist sebagai upaya membangun karakter generasi selanjutnya. Mata pelajaran disampaikan dengan model tematik dengan tidak meninggalkan unsur penanaman akidah dan akhlak di dalamnya..Sebagai contoh KD (Kompetensi Dasar) untuk mata pelajaran MTK adalah siswa menguasai penjumlahan dan pengurangan, Bhs Indonesia siswa mampu menceritakan dan menuliskan pengalaman menarik, PKN siswa mampu mewujudkan sikap kerukunan . Semua mapel tersebut di sampaikan dalam sebuah tema yang menarik kemudian disisipi pembelajaran akidah untuk membentuk karakter positif siswa yang berasal dari Al-Qur’an ataupun Hadist.


Tema diambil dari keadaan sekitar yang memungkinkan keterlibatan langsung siswa di dalamnya. Pada satu kasus, seorang wali SDIT mengalami kesulitan untuk membayar spp putranya. Hal ini menggugah sikap simpati siswa dan guru untuk membantu meringankan bebanya. Rasulullah bersabda “ Seorang muslim merasa lemah jika sendirian, dan merasa kuat bila bersama saudaranya”(HR: Ibnu Abi Dunya). Jadi yang dibutuhkan dalam kasus ini adalah upaya kerjasama. Berbekal hal tersebut langkah dimulai dengan menetapkan tema, bentuk kegiatan dan mendisain teknik pelaksanaannya.


Tema jelas, ” membantu siswa kesulitan membayar SPP ”. Salah satu bentuk kegiatan yang memungkinkan dapat memuat capaian KD semua mapel adalah Bazar. Disain pelaksanan sbb:
1. Siswa diberi edaran untuk membuat makanan dan di jual di sekolah pada satu akhir pekan, orangtua di harap kerjasamanya untuk turut serta membantu membuat makanan, mendampingi dan mengunjungi anak dalam bazar yang di selenggarakan.
2. Siswa diberi tahu bahwa hasil penjualan akan digunakan untuk membantu kesulitan sahabatnya.
3. Mengadakan publikasi tentang bazar pada lingkungan sekitar untuk meminta dukungan
4. Aturan teransaksi : 1.Kata kunci salam dalam setiap pertemuan, 2.Keharusan interaksi tawar menawar dengan sopan, 3.Sikap jujur dalam menjelaskan barang dagangan, 4.Perhitungan mandiri siswa terhadap semua barang daganganya, 5.Kemurahan kata maaf dan terimakasih serta 6.Salam pada akhir transaksi.


Dari kegiatan tersebut di harapkan kedekatan antara orang tua anak ,sesama wali dan antar siswa dapat terwujud.Karakter positif siswa mulai terbangun lewat pembiasaan sikap positif dalam setiap kegiatan di sekolah. Siswa mampu mencapai capaian berupa penguasaan teknik penjumlahan dan pengurangan lewat transaksi yang di lakukan, dapat memaknai arti kerukunan dengan saling berbagi dan menolong kesulitan sesama yang kemudian dapat diuraikan dalam sebuah tulisan sebagai bagian dari pengalaman menariknya. (Jelas semua ini tidak akan terlaksana tanpa peran aktif dan keterlibatan orang tua di dalamnya)


Demikianlah salah satu konsep kreatifitas dalam dunia pembelajaran yang memuat indahnya islam sebagai rahmatan lil alamin. Bazar amal dapat dijadikan alternatif pembelajaran untuk guru kreatif dalam menyampaikan mata pelajaran dengan sisipan penanaman akidah dan akhlak sebagai pondasi karakter siswa. Ragam kegiatan yang disajikan memacu adrenalin mereka untuk terus bereksplorasi tanpa mengabaikan unsur kopetensi ilmu dunia yang juga harus didapatnya.

Guru yang KREATIF, lebih dimaknai sebagai sosok orang yang mampu melihat peluang lewat keaadaan yang biasanya diartikan sebagian orang sebagai kesulitan. Menciptakan situasi pembelajaran yang menantang hingga tak ada ruang bagi siswa tertarik ataupun tertantang dengan hal-hal yang negatif. Dan yang terakhir kemampuan untuk menyentuh hati mereka dengan doa, dan cinta yang diajarkan agamanya terlebih dahulu sebelum ilmu dunia.


Daftar pustaka:
1. http.//www.kickandy.com/theshow/1/1/2026/red/ANCAMAN-SEKS-BEBAS-DI-KALANGAN-REMAJA.html/245,Diunduh pada Rabu 01/11/2011
2. http:// groups.yahoo.com//group/sd-Islam/message/30317 (http:// .lip4.bkkbn.go.id) Di unduh pada Rabu 01/01/2011
3. Nursyam,Fakhrudin (2006) Syarah Lengkap Arba’in Tarbawiyah Refleksi 40 Hadist Muwashofat Tarbiyah, Solo:Bina Insani
4. Yamin,Martinis (2006). Sertifikasi Profesi Keguruan Di Indonesia.,Jakarta : Gaung Persada Press

Sunday, November 13, 2011

Upacara Bendera SDIT Anak Sholeh Sedayu Bantul

Senin, 14 Nopember 2011, kami melaksanakan Upacara Bendera. Kali ini upacara bendera digabung dengan KBIT dan TKIT Anak Sholeh. Bertindak sebagai pembina upacara, ustadzah Widi.


Petugas upacara kali ini diwakili oleh siswi SDIT Anak Sholeh. Pemimpin upacara adalah Mbak Enaya. Pemimpin upacara pada posisi istirahat saat mendengarkan amanat pembina upacara.



Pembaca susunan acara Mbak Arifani. Dengan mantap dan jelas, mbak arifani membacakan satu persatu acara hingga selesai.


dan pembaca Pancasila adalah Mbak Aisyah.Pelan tapi jelas,..., mbak Ais...memimpin pembacaan Pancasila.

Friday, November 11, 2011

Renang di SDIT Anak Sholeh Sedayu Bantul-Nopember 2011

Dengan keceriaan menuju generasi sholeh..cerdas...mandiri..
jum'at, 11 Nopember 2011 diadakan kegiatan bulanan renang. Seperti biasa,.., kegiatan renang bulan ini diadakan di Agro Wisata Argorejo,..

Kegiatan renang dibimbing oleh Ustadz Wanto,S.PJas., yang memang guru privat renang di beberapa tempat. Anak-anak ceria sekali, karena sebelum kegiatan bebas, ada materi terprogram dengan adaptasi kolam terlebih dahulu.

anak-anak putri mengambil posisi tengkurap dan berpegangan pada tepi kolam sambil menggerakkan kaki...untuk membuat ombak...happy...ceria...seneng banget...semakin ramai juga...siswa putra tidak mau ketinggalan...


semakin meriah..., terbentuklah...ombak di kolam anak-anak sebelah timur dari agro wisata argorejo. Ustadzah-ustadzah pun, nampak senang dibuatnya,.., melihat keriangan anak-anak SDIT Anak Sholeh Sedayu Bantul.

untuk evaluasi semester depan,.., baju renang untuk siswi putri,.., dibiasakan yang sesuai kaidah agama. Harus pelan-pelan memang, meski pun baru kelas 1 SD, tapi perlu pembiasaan menuju cara-cara yagn sesuai dengan syariah Islam. Berenang adalah sunnah,.., baik juga untuk refreshing..., olah tubuh,.., sosialisasi,.., tapi yang tidak kalah penting juga adalah senantiasa dalam bimbingan dan Ridha dari Allah SWT,.., seperti janji SDIT Anak Sholeh Sedayu point 5.

Alhamdulillah, sudah ada beberapa siswi SDIT Anak Sholeh Sedayu yang sudah memakai baju renang sesuai kaidah syar'i,.., contohnya seperti yang dipakai oleh mbak Iesa berikut....


nyaman khan...??? tetap nyaman buat berenang,.., dan juga syar'i.

Itulah...pembelajaran ke anak-anak. Dengan pembiasaan-pembiasaan menuju kebaikan,.., disertai dengan contoh tentunya...

Ok,.., anak sholeh,,.., kita lanjutkan agenda renang lagi di bulan Desember 2011.

Salam ceria...menuju generasi sholeh..cerdas dan Mandiri...

Thursday, November 10, 2011

Character education for elementary school SDIT Anak Sholeh Sedayu Bantul

Became the slogan in SDIT Anak Sholeh Sedayu: Sholeh .. .. Intelligent and Independent ..
To make it happen, do not leave the world of children with full fun and joyfull.
The teaching, which more precisely as the assistance is directed to the habituation and practices to the character of a pious child.

The pious character of the child repeated when the Pledge Children SDIT Anak Sholeh Sedayu each finished praying Duha,
Devotion to the main capital in the character of future. Piety are visualized in the personal intentions of pious become a major asset of a child to continue studying towards a smart person.

Intelligence as one indicator of success in learning is not the main goal. If not careful, we will be stuck to "the best output", written by Munif Chatib. But the intelligence that was pursued in SDIT Anak Sholeh Sedayu is the intelligence which passed with the right ways, "The best process".

With a foundation stock “sholeh” and intelligence, the children SDIT Anak Sholeh are expected to have independence. Independence in the future is the main provision to be able to compete in an increasingly tight competition. Thus, it is now being intensively entepreneurship courses among university, which led to one aimed at independent character. Independent character can not be made instantly. Independence is through a long process that continuously. The process is monitored, evaluated, and implemented with the systemic.

In SDIT Anak Sholeh Sedayu , embodies independence with daily habituation to children in grade 1. Among them, washing glasses, plates, and spoon after eating. Brush their own teeth after eating. Spruce up sandals and shoes according to agreement. Although recognized, the results do not clean their laundry, their neatness results have not been good, but we also have to realize, that their willingness to try ... should be appreciated.

SDIT Anak Sholeh ... go ahead ... keep playing .. keep on learning ...
May God always guide and be pleased with us. Amin.

Written by: Anton Yudhana

Dengan keceriaan, menuju generasi sholeh..cerdas..dan Mandiri..SDIT Anak Sholeh Sedayu

Menjadi slogan di SDIT Anak Sholeh Sedayu Bantul : Sholeh..Cerdas..dan Mandiri..
Untuk mewujudkannya, tidak meninggalkan dunia anak-anak dengan penuh keceriaannya.Pembelajaran, yang lebih tepatnya sebagai pendampingan lebih diarahkan kepada pembiasaan-pembiasaan menuju karakter anak yang sholeh...

Karakter anak yang sholeh diulang-ulang dalam Ikrar SDIT Anak Sholeh Sedayu setiap selesai shalat dhuha,.., yaitu : Bertakwa kepada Allah SWT.
Ketaqwaan menjadi modal utama dalam karakter generasi masa depan.Dengan ketakwaan yang divisualisasikan dalam ujud pribadi yang sholeh menjadi aset utama seorang anak untuk terus belajar menuju pribadi cerdas.

Kecerdasan sebagai salah satu indikator keberhasilan belajar bukanlah tujuan utama. Jika tidak hati-hati, kita akan terjebak kepada "the best output", meminjam istilah Munif Chatib. Tapi kecerdasan yang diupayakan di SDIT Anak Sholeh Sedayu adalah kecerdasan yang dilalui dengan cara-cara yang benar, "The best process".

Dengan pondasi kesholehan dan bekal kecerdasan, anak-anak SDIT Anak sholeh SDIT diharapkan mempunyai kemandirian. Kemandirian pada masa depan adalah bekal utama untuk bisa bersaing di kompetisi yang semakin ketat. Sehingga, sekarang sedang gencar mata kuliah entepreneurship di kalangan kampus, yang salah satu sasarannya adalah memunculkan jiwa mandiri. Jiwa mandiri tidak bisa dicetak secara instant. Kemandirian adalah melalui proses panjang yang terus menerus. Proses yang termonitor, terevaluasi, dan terimplementasi dengan sistemik.

Di SDIT Anak Sholeh Sedayu, kemandirian diujudkan dengan pembiasaan harian kepada anak-anak kelas 1. Diantaranya, mencuci gelas, piring,dan sendok setelah makan. Gosok gigi sendiri setelah makan. Merapikan sandal dan sepatu sesuai kesepakatan. Meski diakui, hasil cucian mereka belum bersih, hasil kerapian mereka belum baik, tapi kita pun harus sadar, bahwa kemauan mereka untuk berusaha ...patut diapresiasi.

SDIT Anak Sholeh ...terus maju...terus bermain..terus belajar...
Semoga Allah selalu membimbing dan meridhai kami. Amin.

Ditulis oleh :Ustadz Anton

Tuesday, November 8, 2011

Penyembelihan hewan qurban SDIT Anak Sholeh Sedayu Bantul

Kemarin, Selasa tanggal 8 Nopember 2011 diadakan pemotongan hewan qurban di keluarga besar Anak Sholeh. Mulai TPA-KBIT-TKIT hingga SDIT. Pada tahun ini jumlah hewan qurban yang akan didistribusikan ke masyarakat sekitar adalah 2 ekor lembu dan 6 ekor kambing. Lembu yang pertamajenis lembu sinmetal....mirip banteng...(tanduknya)...namanya siapa ya ???

Lembu yang kedua ....jenis lembu limosin peranakan...meski tergolong lebih kecil dibanding lembu pertama....tapi nampak gagah juga...dan meski tidak semirip banteng...

Enam kambing yang telah disembelih kemarin jenis domba...bahasa jawanya wedhus gembel...nampak sebagian kambing yang sedang di"keleti" setelah dilakukan pemotongan.


proses pengeletan...(menguliti)..memanfaatkan tempat ayunan anak-anak TPA.

alhamdulillah..., menjadi tempat ayunan yang multiguna.

Kurban keluarga Anak Sholeh tahun ini didistribusikan menjadi 294 paket...yang sebarannya 115 ke warga Gunung Bulu, sisanya keluarga ustadz-ustadzah, warga Sungapan, Warga Klangon, Warga dan beberapa pengajuan ke panitia.

Banyak manfaat dan hikmah qurban tahun ini yang dapat diperoleh oleh khususnya anak-anak SDIT Anak Sholeh. Selain sebagai sunnah untuk meneladani perjuangan 3 manusia agung, Nabi Ibrahim AS, Ibu Hajar, dan Nabi Ismail AS, juga menjadi sarana yang tepat bagi murid-murid SDIT Anak Sholeh dan adik-adiknya untuk dapat berempati kepada sesama, khususnya di lingkungan sekitar.

Semoga kegiatan sejenis dapat terus dilakukan yang menjadi agenda rutin tahunan....
Terima kasih kepada jajaran Komite Sekolah TKIT Anak Sholeh dan Pengurus paguyupan kelas SDIT Anak Sholeh dan semua panitia qurban tahun 1432 H. Semoga Allah memberi balasan yang berlipat. Amin.

Wednesday, November 2, 2011

Anak Mogok Sekolah (SDIT Anak Sholeh Sedayu)

Anak mogok sekolah ? tentunya sering kita mendengar kejadian ini. Banyak alasan yang dapat kita dengarkan dari anak-anak tersebut.

Hari ini ada satu anak yang di SDIT Anak Sholeh Sedayu yang menangis sejak awal masuk sekolah.Meski diantar ibunya, anak tersebut nampak sekali berat untuk melangkah masuk sekolah. Dengan berbagai bujukan dan rayuan, ibu tersebut meyakinkan ke anaknya bahwa tidak mengapa "mbak ditinggal" untuk terus masuk sekolah. "nggak mau...nggak mau..." kata-kata itu selalu terucap. "Maaf ustadz....,anak saya nggak mau sekolah..., katanya dinakali sama teman-temannya kemarin.." bilang ibu tersebut."Iya bu...nggap papa, silakan mbak fatimah diantar saja sampai ke kelas...boleh kok atau disampaikan aja ke ustadzah kelasnya...permasalahan tersebut.., insyallah nanti mbak fatimah akan terbiasa kembali.

Ibu tersebut akhirnya mengantar si anak ke kelas...tapi mbak fatimah tetap nggak mau ditinggal. Selanjutnya mbak Fatimah diajak masuk ke kantor. Salah satu ustadzah kelas berusaha untuk terus membujuk anak tersebut agar mau sekolah...dan membolehkan ibunya pulang. Tidak terasa, proses membujuk terus berjalan hingga tiba bel sekolah dibunyikan, dan ternyata si anak tetap tidak mau ditinggal oleh ibunya.

Pemandangan atau kejadian seperti di atas sudah sangat biasa di lingkungan sekolah Anak Sholeh, baik tingkatan TK maupun SD. Setelah berbagai cara telah diupayakan, namun apabila siswa/siswi masih kukuh dengan "mogoknya", maka menjadi solusi terakhir adalah...orang tua harus merelakan meninggalkan anaknya. Solusi ini juga dilakukan pagi hari ini. Meski dengan berat hati...karena si anak terus menangis dan semakin kuat, ibu mbak Fatimah tetap pamit ke ustadzah untuk pulang. Dan betul, tangisan mbak fatimah semakin keras...seiring dengan bertambah jauhnya ibunya dari sekolah.

Sudah kesekian kali di SDIT anak Sholeh menjumpai pengalaman semacam ini, bukan hal yang baru lagi bagi kami.Dari pengalaman-pengalaman yang lalu, pada akhirnya anak juga akan terbiasa kembali. Dari berbagai kejadian anak mogok sekolah tersebut, salah satu solusinya adalah orang tua harus tega dan mengikhlaskan untuk "meninggalkan" anak untuk diserahkan kepada gurunya. Berat memang...sebagai orang tua kadang merasa iba...namun demi kasih sayang dan kemandirian anak , cara semacam ini perlu dilakukan.

Dan untuk mbak fatimah tadi..., hanya beberapa waktu setelah ibunya tidak kelihatan,.., si anak sudah mulai kondusif. Kita ajak ngobrol tentang aktifitas hari kemarin, keluarganya, usaha bapaknya di rumah...tidur jam berap tadi malam ...shalat subuh jam berapa...dan...seterusnya...

Tidak dinyana, ternyata mbak fatimah bercerita panjang lebar, siapa yang mengajari PR...siapa yang biasa mengantar sekolah ...dan...terus..terus..terus..., hingga tidak terasa mbak fatimah sudah mulai lupa dengan mogok sekolahnya.

Diposkan oleh : Ustadz Anton Yudhana

Green School...sekolah hijau SDIT Anak Sholeh Sedayu Bantul

Bukannya asal berbeda...dengan sekolah dasar lain, tapi dengan terinspirasi bahwa islam diturunkan ke muka bumi ini untuk menjadi rahmatan lil 'alamin menjadi penyemangat bagi SDIT anak Sholeh Sedayu untuk mewujudkan sekolah turut andil dalam menjaga harmoni dengan alam. Maka dipilihlah Green school atau sekolah hijau menjadi misi sekolah ini.

Sekolah hijau bagi SDIT Anak Sholeh tercermin dalam logonya. Daun hijau yang senantiasa memberikan kesegaran bagi alam sekitarnya mempunyai arti bahwa adanya SDIT Anak Sholeh Sedayu diharapkan akan selalu memberikan kemanfaatan bagi makhluk hidup lainnya. Perpaduan antara kurikulum nasional, kurikulum Islam terpadu yang juga memberikan ruang yang cukup bagi kurikulum ke-alaman diharapkan akan menjadi sekolah bernuansa pesantren yang mempunyai karakter kuat akan kecintaan pada alam.

Konsep sekolah hijau ini menjadi alternatif di tengah semakin rusaknya lingkungan oleh ulah manusia. Krisis air bersih, polusi udara, dan juga fenomena pemanasan global adalah isu penting dan mutakhir dalam kehidupan kita.

Dirasa perlu dan sangat urgent akan penanaman akan kesadaran menjaga lingkungan yang diharapkan menjadi ciri khas SDIT Anak Sholeh (SDIT AS) Sedayu. Sejak dini siswa dan siswi SDIT AS dibiasakan untuk membuang sampah pada tempatnya, membuang sisa makan siang di ember yang telah disediakan, diajarkan dengan kegiatan penanaman pohon saat masa orientasi siswa (MOS) dan kegiatan lainnya yang menjadi ciri karakter akan kecintaan terhadap alam.

Masih diakui bahwa menciptakan suatu kondisi sekolah yang mempunyai atmosfer kuat akan sekolah hijau tidaklah mudah. Diperlukan adanya kesadaran bersama antara pihak yayasan, pengelola sekolah, paguyupan kelas, dan masyarakat. Akan menjadi impian belaka sekiranya misi green school tersebut tidak diaplikasikan dalam kegiatan belajar mengajar dalam kesehariannya. Pun demikian, aktifitas-aktifitas ekstra kurikuler juga diarahkan untuk terus mendukung program sekolah hijau ini.
Masih minimnya SDM yang mempunyai background pendidikan maupun praktisi terkait dengan ilmu lingkungan menjagi tantangan tersendiri. Alhamdulillah, ada sambutan yang sangat positif dari sebagian wali murid. Bahkan, seorang wali murid yang kebetulan juga wakasek kurikulum di salah satu SMP di Yogya dengan antusias selalu berbagi dengan SDIT Anak Sholeh akan materi-materi tentang lingkungan.Buku panduan lingkungan dan CD-CD materi tentang lingkungan telah diberikan oleh beliau.


Diposkan : Ustadz Anton

Tuesday, November 1, 2011

Pendidikan Karakter SDIT Anak Sholeh Sedayu melalui Materi Outbound

Hari itu, kami diajar oleh ustadz Huda dan Ustadz Laksono untuk merayap.....Awalnya kami belum pede,...Tapi ustadz Huda dan Ustadz Laksono terus menyemangati kami.

Ayo Mbak Arifani,.., ayo Mbak Nabila...semangat...kalian bisa...


Eh..mbak arifani ternyata suka sekali....senyum dan gembira...Mbak Nabila pun mengikuti...
Teman2 yang lain, akhirnya tertantang juga untuk mencobanya.


Hore..!! Mbak Bila dan Mbak Sinfa pun menyusul,..,teman2 semakin bersemangat. Alhamdulillah, SDIT Anak Sholeh Sedayu, mempunyai lahan sekitar yang nyaman untuk pelajaran outbound. Di SDIT Anak Sholeh tiap hari senin diajarkan materi outbound.


Foto oleh : Ustadz Huda
Narasi : Ustadz Anton