Progress pembangunan SDIT Anak Sholeh Sedayu, per tanggal 30 April 2011
Ruang Kelas, untuk Kelas 2 tahun 2012
Masjid, Sentra kegiatan pendampingan Agama
Ruang Kantor, tahap pemasangan reng
Koperasi, sarana pemberdayaan ekonomi Yayasan Mitra Masyarakat Madani (YM3)
Menuju Generasi Beriman..Berilmu..dan Beramal " Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar". (QS. 4:9).
Labels
- Aktivitas Siswa (27)
- Aktivitas Ustadz-ustadzah (3)
- Artikel Ustadz -Ustadzah (18)
- Character Education (7)
- Hikmah (14)
- Info PSB (4)
- Parenting School (18)
- Productive Muslim (6)
- Profile Lembaga (6)
Saturday, April 30, 2011
Wednesday, April 20, 2011
Pendidikan Karakter (2)
Nur Faizin, M., mengatakan : Pada dasarnya manusia dilahirkan memiliki karakter yang fitrah. Rasulallah SAW bersabda, "Setiap bayi dilahirkan di atas fitrah." (HR Bukhari Muslim). Allah SWT juga menegaskan bahwa setiap jiwa manusia telah berjanji untuk beriman kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya.
Firman Allah: "Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): `Bukankah Aku ini Tuhanmu?' Mereka menjawab: `Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi'."(QS al-A`raf [7]:
Namun, fitrah manusia tidak selamanya dapat dijaga sehingga setiap Muslim dapat menjadi pribadi-pribadi yang bersih dan jujur serta berakhlak karimah. Kemurnian fitrah manusia dapat dengan mudah terkontaminasi oleh pendidikan yang diberikan orang tua, masyarakat sekitar, dan bahkan sistem yang mendukung seseorang menjadi pribadi yang kehilangan karakternya.
Pribadi-pribadi yang kehilangan fitrahnya akan membentuk komunitas yang tidak berkarakter; mereka akan menjadi masyarakat jahiliyah dan cenderung plagiasi. Dalam konteks seperti itulah Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW kepada orang-orang jahiliyah yang hidupnya hanya mengikuti nenek moyang mereka yang tersesat dan menyembah berhala.
Indonesian Heritage Foundation yang didirikan oleh DR. Ratna Megawangi dan DR Sofyan Jalil telah menawarkan sekolah karakter. Penciptaan emosi positif dalam lingkungan yang menyenangkan adalah prasarat dari kesuksesan pendidikan. (Ummi, April 2011)
Di sekolah tersebut terdapat Sembilan pilar pendidikan, yaitu:
1. Cinta tuhan dan segala ciptaan-Nya
2. Kemandirian, Disiplin dan tanggung jawab
3. Kejujuran, Amanah dan berkata bijak
4. Hormat dan santun
5. Dermawan, Suka menolong dan kerjasama
6. Percaya diri, Kreatif dan Pantang menyerah
7. Kepemimpinan dan keadilan
8. Baik dan rendah hati
9. Toleransi, Kedamaian dan kesatuan
Sedangkan tahapan yang perlu dilakukan dalam penanaman Sembilan pilar melalui empat tahap, yaitu :
1. Knowing (mengetahui),
2. Reasoning (rasionalisasi),
3. Feeling (merasakan)
4. Acting (Aksi)
Wahyu Farrah Dina, M.Sc., (Kepala Sekolah Karakter) mengatakan bahwa sebelum anak tahu, mereka harus tahu alasannya dan dapat merasakan kebaikan dari tindakannya itu. Itu dilakukan berulang-ulang, barulah bisa menjadi karakter.
Konsep pendidikan karakter yang diterapkan pada siswa tentu mampu menumbuhkan generasi yang berkarakter, yang seluruh aspek kehidupannya , yaitu : Emosi, kognitif, kreativitas, fisik, moral dan spiritual, akan terintegrasi dengan baik. Pada akhirnya, membawa Indonesia menjadi bangsa yang berkarakter.
Lebih jauh Nur Faizin menyampaikan, bahwa Pendidikan karakter yang terpenting adalah pendidikan moral dan etika. Rasulullah SAW sendiri pun menegaskan hal itu dalam sabdanya, "Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak karimah." (HR Ahmad dan yang lain). Menumbuhkan kembali akhlak karimah haruslah menjadi kompetensi dalam proses pendidikan karakter setiap bangsa.
Strategi Rasulullah SAW tersebut patut dijadikan teladan oleh bangsa kita. Tanpa paradigma yang tepat tentang hidup dan tujuannya, undang-undang dan sistem apa pun yang dibuat menjadi sia-sia belaka. Kita semestinya mampu menjaga kemurnian karakter, meluruskannya jika salah, membentuk sistem yang tidak merusaknya, serta mengawasinya dengan sebaik-baiknya. Wallahu a`lam
Sumber:
Majalah Ummi
Republika online
Firman Allah: "Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): `Bukankah Aku ini Tuhanmu?' Mereka menjawab: `Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi'."(QS al-A`raf [7]:
Namun, fitrah manusia tidak selamanya dapat dijaga sehingga setiap Muslim dapat menjadi pribadi-pribadi yang bersih dan jujur serta berakhlak karimah. Kemurnian fitrah manusia dapat dengan mudah terkontaminasi oleh pendidikan yang diberikan orang tua, masyarakat sekitar, dan bahkan sistem yang mendukung seseorang menjadi pribadi yang kehilangan karakternya.
Pribadi-pribadi yang kehilangan fitrahnya akan membentuk komunitas yang tidak berkarakter; mereka akan menjadi masyarakat jahiliyah dan cenderung plagiasi. Dalam konteks seperti itulah Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW kepada orang-orang jahiliyah yang hidupnya hanya mengikuti nenek moyang mereka yang tersesat dan menyembah berhala.
Indonesian Heritage Foundation yang didirikan oleh DR. Ratna Megawangi dan DR Sofyan Jalil telah menawarkan sekolah karakter. Penciptaan emosi positif dalam lingkungan yang menyenangkan adalah prasarat dari kesuksesan pendidikan. (Ummi, April 2011)
Di sekolah tersebut terdapat Sembilan pilar pendidikan, yaitu:
1. Cinta tuhan dan segala ciptaan-Nya
2. Kemandirian, Disiplin dan tanggung jawab
3. Kejujuran, Amanah dan berkata bijak
4. Hormat dan santun
5. Dermawan, Suka menolong dan kerjasama
6. Percaya diri, Kreatif dan Pantang menyerah
7. Kepemimpinan dan keadilan
8. Baik dan rendah hati
9. Toleransi, Kedamaian dan kesatuan
Sedangkan tahapan yang perlu dilakukan dalam penanaman Sembilan pilar melalui empat tahap, yaitu :
1. Knowing (mengetahui),
2. Reasoning (rasionalisasi),
3. Feeling (merasakan)
4. Acting (Aksi)
Wahyu Farrah Dina, M.Sc., (Kepala Sekolah Karakter) mengatakan bahwa sebelum anak tahu, mereka harus tahu alasannya dan dapat merasakan kebaikan dari tindakannya itu. Itu dilakukan berulang-ulang, barulah bisa menjadi karakter.
Konsep pendidikan karakter yang diterapkan pada siswa tentu mampu menumbuhkan generasi yang berkarakter, yang seluruh aspek kehidupannya , yaitu : Emosi, kognitif, kreativitas, fisik, moral dan spiritual, akan terintegrasi dengan baik. Pada akhirnya, membawa Indonesia menjadi bangsa yang berkarakter.
Lebih jauh Nur Faizin menyampaikan, bahwa Pendidikan karakter yang terpenting adalah pendidikan moral dan etika. Rasulullah SAW sendiri pun menegaskan hal itu dalam sabdanya, "Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak karimah." (HR Ahmad dan yang lain). Menumbuhkan kembali akhlak karimah haruslah menjadi kompetensi dalam proses pendidikan karakter setiap bangsa.
Strategi Rasulullah SAW tersebut patut dijadikan teladan oleh bangsa kita. Tanpa paradigma yang tepat tentang hidup dan tujuannya, undang-undang dan sistem apa pun yang dibuat menjadi sia-sia belaka. Kita semestinya mampu menjaga kemurnian karakter, meluruskannya jika salah, membentuk sistem yang tidak merusaknya, serta mengawasinya dengan sebaik-baiknya. Wallahu a`lam
Sumber:
Majalah Ummi
Republika online
Saturday, April 9, 2011
Pertemuan dengan Orang tua/ Wali Murid Calon Siswa dan Siswi SDIT Anak Sholeh Sedayu
Sabtu, 9 April 2011 diselenggarakan pertemuan antara Pengelola SDIT Anak Sholeh Sedayu dengan Orang Tua/ Wali Calon Siswa SDIT. Pertemuan awal ini ditujukan untuk Fiksasi komitmen dari orang tua/ wali murid untuk mendaftarkan putra/putrinya di SDIT Anak Sholeh.
Dari pertemuan tersebut disampaikan materi-materi sebagai berikut :
1. Pembiayaan
Pembayaran IPL dapat diangsur selama 1 semester
Pembayaran Uang Pendaftaran paling lambat 15 Mei 2011
2. Seragam
Seragam sekolah untuk SDIT terdiri dari 2 jenis (putih merah dan Baju Olah Raga)
3. Lokasi : Gedung, Kelas
Untuk tahun ajaran baru 2011/2012 dua ruang kelas 1 telah siap.
4. Tenaga Pengajar
Anton Yudhana, Ph.D., Ustadzah Susi, Ustadz Andi, S.E., Suwanto, Spd. Jas., Ustazah Titi, Spd., dan para volunteer yang siap mewakafkan tenaga dan ilmunya diantaranya dari teman-teman FLP (Forum Lingkar Pena) Yogyakarta.
5. Staff non akademik
Ustadzah Eka
6. Jam Sekolah
Pukul 7.30 – 16.00 WIB
7. Kurikulum
Kurikulum Nasional dipadukan dengan kurikulum JSIT
8. Perizinan
• Silaturahim sekaligus pemberitahuan lisan ke UPTD PPD Ranting Sedayu cp. Suwardi, S.Pd., M.M.
• Pemberitahuan lisan ke Kepala Kepala Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul cp. Drs. H.Sahari
Dari forum tersebut orang tua pun dengan antusias menyampaian beberapa usulan untuk kemajuan dan peningkatan mutu SDIT Anak Sholeh pada nantinya. Diantara masukan-masukan tersebut dapat dirangkum sebagai berikut :
Masukan dari Bu Warsini
Q : Jumlah siswa banyak jangan menurunkan kualitas (2 kelas)
A: terima kasih atas support dan dukungannya. Target lulusan pertama bisa masuk 3 besar se-Kecamatan, tahun berikutnya bisa masuk 5 besar se Bantul.
Q: Angkatan pertama pertaruhan kualitas
A: sepakat, minta support dan dukungan menyeluruh dari orang tua/wali. Peran media penghubung antara sekolah dan pendidikan di rumah, dikondisikan bisa kompak. Orang tua menyempatkan dan mensuasanakan supaya match dengan materi yang diberikan di sekolah.
Q : Sekolah Lesehan ( kesehatan ) : usul diberi karpet dan alas duduk
A: karpet dalam perencanaan. Alas duduk menjadi masukan buat lembaga.
Q: Biaya daftar ulang tiap tahun ada ?
A: tunggu keputusan Yayasan
Q: Ekstrakurikuler divariasikan, jangan hanya berenang : masukan; memanah
A: untuk ekstra memanah sangat dimungkinkan.
Q:Antar jemput siswa, adakah ? berapa biayanya ?
A: masukan buat yayasan.
Pak Ngatijo dari Pedusan
Q:Kurikulum diberikan bahasa arab.
A: Sesuai dengan kurikulum JSIT, bahasa arab masuk dalam materi pembelajaran.
Bu Siti dari Sentolo
Q: Seragam 2 stel, pemakaian hari apa saja ?
A : putih merah tiap senin & selasa, Rabu Kami bebas, jum’at pakaian OR.
Q: Kurikulum bahasa Jawa
A: Dalam ide dari pengurus sekolah, ada ide karawitan.
Q: Daftar ulang
A: idem spt jawaban Bu Warsini
Bu Usriyah dari Taman Sedayu
Q: Anak bukan dari TKIT, apakah ada treatment ?
A: diusahakan ada treatment khusus. Ada data tentang kemampuan siswa per siswa,
Q:Apakah pakaian tidak diseragamkan semua saja dengan tujuan mengurangi kesenjangan ?
A: Konsep pendidikan yang baik adalah dengan penanaman kesadaran. Seragamisasi tidak selamanya tepat. Sehingga di SDIT Anak Sholeh ada beberapa hari dengan seragam, dan ada juga hari yang pakaiannya bebas, rapi , sopan sesuai kaidah agama Islam.
Pak Eko dari Ngebel, Kasihan
Usul: Pendidikan bahasa Jawa agar diberikan porsi.
Usul : Menciptakan suasana yang kondusif untuk anak belajar entrepreneur pendidikan berkarakter.
A : Sepakat sekali. Salah satu kekhasan SDIT Anak Sholeh adalah dengan tetap mempertahankan dan mengembangkan muatan lokal, diantaranya : anak-anak dibiasakan menggunakan bahasa Jawa, dikenalkan dan diarahkan untuk tetap mencintai budaya Jawa yang adiluhung, diajarkan kesenian Jawa misalnya Karawitan, Macapatan, dan permainannya pun akan diusahakan melestarikan dolanan bocah yang saat ini semakin asing di “Rumah”nya sendiri.
Semoga acara semacam ini dapat dilakukan secara rutin, dengan harapan komunikasi antara orang tua dan pihak sekolah dapat terus terjalin dengan suasana keterbukaan, kekeluargaan, demi kemajuan pendidikan bagi anak didik di SDIT Anak Sholeh.
Dari pertemuan tersebut disampaikan materi-materi sebagai berikut :
1. Pembiayaan
Pembayaran IPL dapat diangsur selama 1 semester
Pembayaran Uang Pendaftaran paling lambat 15 Mei 2011
2. Seragam
Seragam sekolah untuk SDIT terdiri dari 2 jenis (putih merah dan Baju Olah Raga)
3. Lokasi : Gedung, Kelas
Untuk tahun ajaran baru 2011/2012 dua ruang kelas 1 telah siap.
4. Tenaga Pengajar
Anton Yudhana, Ph.D., Ustadzah Susi, Ustadz Andi, S.E., Suwanto, Spd. Jas., Ustazah Titi, Spd., dan para volunteer yang siap mewakafkan tenaga dan ilmunya diantaranya dari teman-teman FLP (Forum Lingkar Pena) Yogyakarta.
5. Staff non akademik
Ustadzah Eka
6. Jam Sekolah
Pukul 7.30 – 16.00 WIB
7. Kurikulum
Kurikulum Nasional dipadukan dengan kurikulum JSIT
8. Perizinan
• Silaturahim sekaligus pemberitahuan lisan ke UPTD PPD Ranting Sedayu cp. Suwardi, S.Pd., M.M.
• Pemberitahuan lisan ke Kepala Kepala Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul cp. Drs. H.Sahari
Dari forum tersebut orang tua pun dengan antusias menyampaian beberapa usulan untuk kemajuan dan peningkatan mutu SDIT Anak Sholeh pada nantinya. Diantara masukan-masukan tersebut dapat dirangkum sebagai berikut :
Masukan dari Bu Warsini
Q : Jumlah siswa banyak jangan menurunkan kualitas (2 kelas)
A: terima kasih atas support dan dukungannya. Target lulusan pertama bisa masuk 3 besar se-Kecamatan, tahun berikutnya bisa masuk 5 besar se Bantul.
Q: Angkatan pertama pertaruhan kualitas
A: sepakat, minta support dan dukungan menyeluruh dari orang tua/wali. Peran media penghubung antara sekolah dan pendidikan di rumah, dikondisikan bisa kompak. Orang tua menyempatkan dan mensuasanakan supaya match dengan materi yang diberikan di sekolah.
Q : Sekolah Lesehan ( kesehatan ) : usul diberi karpet dan alas duduk
A: karpet dalam perencanaan. Alas duduk menjadi masukan buat lembaga.
Q: Biaya daftar ulang tiap tahun ada ?
A: tunggu keputusan Yayasan
Q: Ekstrakurikuler divariasikan, jangan hanya berenang : masukan; memanah
A: untuk ekstra memanah sangat dimungkinkan.
Q:Antar jemput siswa, adakah ? berapa biayanya ?
A: masukan buat yayasan.
Pak Ngatijo dari Pedusan
Q:Kurikulum diberikan bahasa arab.
A: Sesuai dengan kurikulum JSIT, bahasa arab masuk dalam materi pembelajaran.
Bu Siti dari Sentolo
Q: Seragam 2 stel, pemakaian hari apa saja ?
A : putih merah tiap senin & selasa, Rabu Kami bebas, jum’at pakaian OR.
Q: Kurikulum bahasa Jawa
A: Dalam ide dari pengurus sekolah, ada ide karawitan.
Q: Daftar ulang
A: idem spt jawaban Bu Warsini
Bu Usriyah dari Taman Sedayu
Q: Anak bukan dari TKIT, apakah ada treatment ?
A: diusahakan ada treatment khusus. Ada data tentang kemampuan siswa per siswa,
Q:Apakah pakaian tidak diseragamkan semua saja dengan tujuan mengurangi kesenjangan ?
A: Konsep pendidikan yang baik adalah dengan penanaman kesadaran. Seragamisasi tidak selamanya tepat. Sehingga di SDIT Anak Sholeh ada beberapa hari dengan seragam, dan ada juga hari yang pakaiannya bebas, rapi , sopan sesuai kaidah agama Islam.
Pak Eko dari Ngebel, Kasihan
Usul: Pendidikan bahasa Jawa agar diberikan porsi.
Usul : Menciptakan suasana yang kondusif untuk anak belajar entrepreneur pendidikan berkarakter.
A : Sepakat sekali. Salah satu kekhasan SDIT Anak Sholeh adalah dengan tetap mempertahankan dan mengembangkan muatan lokal, diantaranya : anak-anak dibiasakan menggunakan bahasa Jawa, dikenalkan dan diarahkan untuk tetap mencintai budaya Jawa yang adiluhung, diajarkan kesenian Jawa misalnya Karawitan, Macapatan, dan permainannya pun akan diusahakan melestarikan dolanan bocah yang saat ini semakin asing di “Rumah”nya sendiri.
Semoga acara semacam ini dapat dilakukan secara rutin, dengan harapan komunikasi antara orang tua dan pihak sekolah dapat terus terjalin dengan suasana keterbukaan, kekeluargaan, demi kemajuan pendidikan bagi anak didik di SDIT Anak Sholeh.
Tuesday, April 5, 2011
Peletakan Batu Pertama SDIT Anak Sholeh
Dengan memanjatkan Puji syukur Alhamdulillah, segenap pengurus yayasan dan panitia pendirian SDIT Anak Sholeh Sedayu telah mendapatkan satu kemudahan kembali dari Allah SWT. Pada tanggal 2 April 2011 telah dilakukan peletakan batu pertama penambahan bangunan masjid, 3 lokal kelas, 1 kantor dan 2 toko serta 2 kamar mandi. Penambahan bangunan tersebut diperoleh dari donatur Arab Saudi dengan difasilitasi dari KKI (Komite Kemanusiaan Indonesia).
Peletakan batu pertama tersebut dihadiri oleh masyarakat sekitar, Tokoh masyarakat (Bapak Ir. H. Darnawi, M.P. -Lurah Argorejo dan Bapak Kasiman -Dukuh Bandut Lor), dan juga unsur dari Muspika (Camat, Kapolsek dan Koramil) Sedayu. Tidak lupa dari Unit Pelaksana Teknis Daerah untuk Penyelenggara Pendidikan Dasar hadir juga.
Sambutan Oleh Lurah Argoreje, Bapak H.Ir.Darnawi, M.P.
Tausyiah dari Wakil Ketua DPRD Bantul, Bapak Arif Haryanto, S.Si.
Target aktu penyelesaian pembangunan ini adalah sekitar 4 bulan. Harapannya Ramadhan tahun ini, sudah dapat dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan siswa. Alhamdulillah, segala puji hanya Milik Allah.
Subscribe to:
Posts (Atom)